Takut(4)

Ingat perumpaan tentang talenta (Matius 25:14-30), dan apa yang dilakukan oleh penerima satu talenta itu ? Tentu! Orang itu berkata, "Aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan ke dalam tanah" (ayat 25). Takut apa dia ? Takut gagal. Karena itu, takut mencoba. Ternyata ada banyak orang seperti dia. Takut gagal dan takut mencoba. Dan sama seperti dia, mereka tidak menghasilkan apa-apa. Yang satu talenta tetap satu talenta.

Seandainya ketakutan jenis ini tidak membawa akibat buruk apa-apa, maka saya pasti akan menutup mulut saya. Tapi kenyataannya ialah, ketakutan ini selalu membawa sesal. Malangnya, sesal itu biasanya datang begitu kemudian, ketika sudah tak ada apa-apa lagi yang dapat dilakukan untuk mengoreksi keadaan. "Ah, seandainya aku dulu berani mencoba!". Ingatlah oleh Anda, ketakutan justru akan menghasilkan kegagalan yang kita takuti itu. Kegagalan menghasilkan ketakutan. Dan ketakutan menciptakan kegagalan.

Hidup yang berkemenangan harus memenangkan ketakutan jenis ini. Bagaimana caranya ? Anjuran saya: bayangkan akibat paling buruk yang dapat Anda alami, sekiranya Anda berani mencoba dan benar-benar gagal. Apakah keadaan Anda akan hancur luluh atau menjadi lebih buruk daripada sebelumnya ? Tidak bukan ? Atau paling sedikit, belum tentu. Tapi yang sudah tentu dan sudah pasti kalah adalah: Anda pasti gagal, bila Anda tidak pernah mencoba. Pasti! "Orang akan mati ketakutan karena kecemasan ... " begitu kata Yesus (Lukas 21:26). Sebab itu teruslah berusaha!

Apalagi bila kegagalan itu terjadi ketika Anda berupaya untuk menaati Tuhan. Wah, percayalah, sekiranya pun Anda gagal, maka upaya Anda untuk taat sendiri sudah merupakan suatu sukses! Urusan Anda adalah berusaha. Apa hasilnya, itu adalah urusan Tuhan. Dan berulang kali Tuhan membuktikan, Ia berkuasa mengubah kegagalan menjadi kemenangan.

Sebab itu, saudaraku, buang jauh-jauh ketakutan Anda itu ! Berjalanlah maju bersama Kristus ! Ke mana ? Ke mana saja, asal berjalan. Dan asal maju. Jangan mundur atau berhenti. (ED).