Apakah Orang Kristen Dikecualikan ? |
Sakit dan penderitaan adalah nasib yang melilit semua orang. Setiap orang
disekitari oleh alam, oleh sesamanya, dan oleh kedagingannya. Dan semua ini
berpotensi menjadi jalan, melalui mana sakit dan penderitaan datang menjumpai
manusia. Orang Kristen tak terkecuali.
Seorang pemuda kecewa berat sebab tidak lulus dalam ujian. Ia berkata, "Aku betul-betul tidak bisa mengerti. Sebelum ujian, aku berdoa dengan tekun. Aku pun hidup saleh. Tapi mengapa aku sampai bisa tidak lulus ujian ? Imanku kepada Tuhan betul-betul hilang !" Pemuda itu beranggapan bahwa iman menjaminnya lulus ujian. Karena itu, kegagalannya lulus ujian dipandang sebagai kegagalan iman. Tuhan yang diimaninya gagal membuatnya lulus. Wah, wah, wah. Mari kita bayangkan apa jadinya, sekiranya saja jalan pikiran anak muda ini benar. Kelas-kelas akan kosong karena semua siswanya cuma sibuk berdoa, plus (mungkin) berPA dan berPI. Anda tahu apa akibat semua ini ? Bila manusia cuma rajin berdoa, tapi berhenti menimba ilmu, maka berhenti dan hancurlah seluruh peradaban manusia. Juga orang Kristen bisa gagal. Rasa sakit dan penderitaan batin karena
kegagalan, adalah metode Allah menempa manusia agar mentalnya selalu siaga dan
semakin kuat. Orang yang tidak pernah mengalami sakitnya kegagalan, cendetung
menjadi manja dan lembek. Tidak tahan tantangan dan bantingan. Metode pendidikan
yang keras, memang, tapi juga efektif. |