Belajar dari kerang Mutiara |
Konon
ada dua cara bagaimana manusia menghadapi tantangan dan kesulitan. Cara yang
pertama adalah isolasi. Ia berusaha keras melarikan diri, meng'isolasi' atau
mengasingkan diri serapat-rapatnya, sehingga tantangan tak mampu menyentuhnya.
Sedang cara yang kedua, adalah insulasi. Insulasi adalah cara yang dipakai di
negara-negara empat musim, di mana mereka "membungkus" dinding rumah
mereka sedemikian rupa sehingga panas di dalam ruangan tidak mudah hilang. Seorang
bernama Milo, asal Crotona, pernah sesumbar bahwa dalam waktu tiga bulan ia akan
mampu mengangkat seekor banteng dewasa dengan tangannya. Tak seorang pun
mempercayainya. Namun pada harinya, mereka toh datang juga untuk melihat apakah
Milo mampu memenuhi janjinya. Ternyata bisa ! Apa gerangan yang ia lakukan
selama tiga bulan itu ? Mula-mula ia membeli seekor anak banteng. Setiap hari
pagi dan petang ia berlatih mengangkat tubuh anak banteng itu, yang selama tiga
bulan tentu telah bertumbuh menjadi banteng dewasa. Milo membuktikan teori untuk
menghadapi kesulitan demi kesulitan dengan telaten. Maka keberhasilan menghadapi
kesulitan yang satu, akan memampukan Anda untuk mengalahkan kesulitan yang lebih
besar yang datang kemudian. Rasul
Paulus juga memberikan resep jitu mengenai bagaimana meng"insulasi"
tantangan penindasan, kesesakan, penganiayaan dan sebagainya. Yaitu,
meng"insulasi"nya dengan kasih Allah, yang ada di dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita (Roma 8 : 35-39). (ED).
|